Beberapa orang ada yang merokok hanya sebagai gaya-gayaan saja agar bisa diterima di lingkungan tertentu, atau disebut dengan social smoking. Tapi bukan berarti perokok jenis ini tidak berbahaya, karena tetap saja ia memiliki risiko terhadap penyakit.
Social smoking kini tengah menjadi julukan baru bagi generasi sekarang. Pola merokoknya terbatas pada pengaturan sosial seperti di bar, pub, klub malam, saat berkumpul dengan teman-teman atau acara musik. Hal ini dilakukan agar ia diterima oleh lingkungannya atau hanya sekedar gaya.
Tapi sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang merokok hanya pada kondisi lingkungan tertentu ini tetap memiliki risiko kesehatan yang sama dengan orang yang merokok rutin.
Hasil studi yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menemukan tidak ada level aman yang diketahui dari konsumsi rokok. Bahkan jika seseorang hanya merokok beberapa batang dalam seminggu tetap saja menempatkan risiko tertentu bagi kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa bahaya kesehatan yang terkait dengan merokok ringan atau tidak konsisten merokok, seperti dikutip dari Lifemojo, Jumat (16/9/2011) yaitu:
1. Peningkatan risiko untuk penyakit jantung
2. Mengalami tekanan darah tinggi
3. Kolesterol tinggi dan arteri tersumbat
4. Infeksi saluran pernapasan
5. Memiliki kualitas dan produksi sperma yang buruk serta menyulitkan proses pembuahan
6. Lebih lambat dalam proses pemulihan cedera
7. Berisiko terhadap beberapa jenis kanker seperti paru-paru, esofagus dan pankreas.
Mencoba berhenti dari social smoking sama sulitnya dengan orang yang merokok secara teratur. Meski begitu ada beberapa hal yang bisa dilakukan dan dilatih dari hari ke hari untuk berhenti merokok, yaitu:
Cobalah untuk menghindari perokok lain, karena umumnya ia akan merokok jika ada orang lain yang merokok sehingga jika mengurangi pemicunya akan berdampak pada pengurangan rokok yang drastis.
Mengubah pola sosial dengan membatasi pergi ke tempat atau lingkungan seperti bar dan pesta yang bisa menjadi pemicu.
Cobalah mencari hal lain yang bisa dilakukan jika ada orang yang merokok, seperti mengunyah permen karet.
Menghindari alkohol, karena setelah mengonsumsi minuman alkohol akan meningkatkan keinginan untuk merokok.
Mendaftarkan diri ke support group, kelompok ini nantinya bisa saling berbagi cerita dan menemukan solusi untuk mengatasi social smoking.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar