Kamis, 07 Juni 2012

Rekayasa Genetika pada Manusia

Genetika disebut juga dengan ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin) yang artinya bersuku – suku bangsa atau asal usul. Secara “etimologi” artinya asal mula kejadian. Namun, genetika bukan merupakan ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas – batas tertentu memang ada kaitannya dengan hal itu. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alih informasi hayati dari generasi ke generasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organism, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari tentang bagaimana sifat keturunan itu diwariskan pada anak cucunya, serta kemungkinan variasi yang timbul didalamnya.
 
Genetika perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat – sifat keturunan kita sendiri serta setiap makhluk hidup yang ada disekitar lingkungan kita. Kita sebagai manusia tidak hidup autonom dan terisolir dari makhluk hidup disekitar kita tetapi kita menjalin ekosistem dengan mereka. Oleh karena itu, selain kita harus tau sifat – sifat yang menurun dari tubuh kita sendiri, kita juga harus tau pada tumbuhan dan hewan. Lagi pula prinsip – prinsip genetika itu sama saja bagi semua makhluk.
  
Perkembangan genetika ini dimulai sejak perkembangan bioteknologi berkembang, hal ini dengan di temukannya teknologi DNA rekombinan. Oleh sebab itu, perkembangan genetika semakin maju. Dengan adanya perkembangan DNA rekombinan ini maka optimasi biotransformasi dalam suatu proses bioteknologi dapat diperoleh dengan lebih terarah dan langsung. Teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetik memungkinkan kita mengkonstruksi, bukan hanya mengisolasi, suatu galur yang sangat produktif. Sel prokariot atau eukariot dapat digunakan sebagai “pabrik biologis” untuk memproduksi insulin, interferon, hormon pertumbuhan, bahan anti virus, dan berbagai macam protein Lainnya. Teknologi DNA rekombinan juga memungkinkan produksi senyawa-senyawa tertentu yang jumlahnya secara alami sangat sedikit, sehingga tidak ekonomis bila diekstrak langsung dari sumbernya.
Kini organisme yang menjadi objek dari rekayasa genetika, tidak hanya terhadap tumbuhan, hewan, sel, dan bakteri, namun kini manusia menjadi objek rekayasa genetika. Para ilmuwan yang tiada hentinya mencari cara mengenai rekayasa genetika terhadap manusia, terus menggali, mencari cara dan berusaha untuk berhasil mewujudkan keinginan mereka agar bisa melakukan rekayasa genetika pada manusia. Tentunya hal ini menjadi hal yang sangat riskan di kalangan masyarakat dan muncul pro beserta kontra terhadapnya.
Kita sudah mengetahui bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT, Dzat yang Maha menciptakan alam semesta ini, dalam konteks agama tentulah ini dianggap telah terjadi terdistorsinya kepercayaan keimanan kita kepada Allah yang menciptakan, ibarat orang bilang “Rekayasa Genetika terhadap Manusia itu seperti
menyamai kekusaan Tuhan. Kita saja diciptakan oleh Tuhan, kini kita yang diciptakan oleh-Nya berusaha membuat yang menjadi kekuasaanya”, beberapa ilmuwan di bidang ini dianggap ‘gila’ dengan keinginan yang ingin diwujudkannya. Dalam islam, telah dijelaskan mengenai proses terbentuknya manusia, Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk (lain). Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (Al Mukminun : 12-14)
Rekayasa Genetika pada manusia merupakan rekayasa terhadap informasi genetik yang ada pada manusia dimulai dari mengeksplorasi fungsi, peran dan kemampuan setiap bagian gen dalam tubuh manusia, beberapa gen yang direkayasa ini adalah  gen yang menentukan fisik manusia (bagian tubuh manusia agar terlihat lebih sempurna sesuai yang diinginkan), gen penyebab kanker dimana mencegah penumbuhan dan mengantisipasi tumbuuhnya kanker pada tubuh manusia, gen yang membentuk ingatan, gen yang mengatur tingkat kecerdasan dan pola berpikir, bahkan gen khusus yang mengatur proses bertambahnya umur manusia (agar awet muda atau memperlambat masa penuaan). Hal ini didasari dengan keinginan manusia yang ingin menciptakan seorang manusia yang sempurna, yaitu manusia yang dengan kecerdasan sempurna, manusia dengan fisik yang sempurna, dan mungkin manusia yang kebal terhadap penyakit.
Proses Rekayasa Genetika pada Manusia
“Kloning Manusia”
Kloning Manusia adalah proses rekayasa genetika untuk reproduksi manusia secara aseksual (tanpa diawali dengan proses pembuahan sel telur oleh sperma, namun diambil dari nukleus (inti sel) sebuah sel. Dalam teknologi kloning manusia (human cloning), selain diperlukan sel yang akan dikloning, diperlukan pula ovum (sel telur) dan rahim, karena ovum tidak bisa dikloning dan tanpa rahim, sel yang dikloning pada ovum akan mati.
Dalam proses kloning manusia, yang pertama dilakukan adalah pembuahan terhadap  sperma dan ovum diluar rahim, setelah pembelahan (maksimal sampai 64 pembelahan) lalu ditanam didalam rahim, selanjutnya inti sel nya diambil dan diganti dengan sel inti manusia yang akan dikloning atau dilakukan dengan cara pengambilan sel tubuh (sel somatik) yang telah diambil inti selnya (nukleus) dari tubuh manusia yang selanjutnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita. Perbedaan pembuahan alami (yang biasa terjadi sesuai kodratnya) berasal dari proses penyatuan sperma yang mengandung 23 kromosom dan ovum yang mempunyai 23 kromosom, ketika menyatu jumlah kromosomnya menjadi 46 sehingga anak yang dihasilkan akan mempunyai ciri ciri yang berasal dari kedua induknya. Sedangkan dalam dalam proses kloning, sel yang diambil dari tubuh manusia telah mengandung 46 kromosom, sehingga anak yang dihasilkan dari kloning hanya mewarisi sifat-sifat dari orang yang menjadi sumber pengambilan inti sel tubuh. Proses selanjutnya sama dengan proses kehamilan pada biasanya.

 Penjelasan sederhana proses kloning:
Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning.
· Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipisahkan dari sel.
· Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan kemudian intinya dipisahkan.
· Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
· Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
· Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
· Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor.
Source: 
http://supeksa.wordpress.com/2012/05/25/rekayasa-genetika-pada-mamalia/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar