Toksikologi adalah studi tentang efek samping bahan kimia pada
organisme hidup. Ini adalah studi tentang gejala, mekanisme, pengobatan
dan deteksi keracunan, terutama keracunan orang.
Hubungan antara
dosis dan efek terhadap organisme terkena adalah signifikansi tinggi
dalam toksikologi. Kriteria utama mengenai racun kimia adalah dosis,
yaitu jumlah paparan substansi.
Semua zat beracun di bawah kondisi yang tepat. Istilah LD 50
mengacu pada dosis zat beracun yang membunuh 50 persen dari populasi
uji (biasanya tikus atau pengganti lainnya ketika kekhawatiran tes
toksisitas manusia).
LD 50 estimasi pada hewan tidak lagi diperlukan untuk pengajuan peraturan sebagai bagian dari paket pra-klinis pembangunan.
Hubungan konvensional (eksposur lebih sama dengan risiko yang lebih tinggi) telah ditantang dalam studi endokrin.
Ada berbagai subdisiplin khusus dalam bidang toksikologi yang menyangkut beragam aspek kimia dan biologis dari daerah ini.
Sebagai contoh, toxicogenomics melibatkan menerapkan pendekatan profil molekul untuk studi toksikologi.
Daerah lainnya termasuk toksikologi Perairan, toksikologi Kimia,
Ekotoksikologi, toksikologi lingkungan, toksikologi forensik, dan
toksikologi medis.
Toksikologi kimia adalah suatu disiplin ilmu
yang melibatkan studi tentang struktur dan mekanisme yang berhubungan
dengan efek racun dari bahan kimia, dan meliputi kemajuan teknologi
dalam penelitian yang berkaitan dengan aspek kimia toksikologi.
Penelitian di bidang ini sangat multidisiplin, mencakup kimia komputasi
dan kimia sintetik, proteomik dan metabolomik, penemuan obat,
metabolisme obat dan mekanisme aksi, bioinformatika, kimia
bioanalytical, biologi kimia, dan epidemiologi molekuler.
SUMBER: http://www.news-medical.net/health/Toxicology-What-is-Toxicology-%28Indonesian%29.aspx
Minggu, 02 Desember 2012
MEKANISME HEMOSTASIS
Urutan mekanisme hemostasis dan koagulasi dapat dijelaskan sebagai berikut:1.Segera setelah
pembuluh darah terpotong atau pecah, rangsangan dari pembuluh darahyang rusak
itu menyebabkan dinding pembuluh berkontraksi sehingga dengan segeraaliran darah
dari pembuluh darah yang pecah akan berkurang (terjadi vasokontriksi).2. Setelah itu, akan diikuti oleh
adhesi trombosit, yaitu penempelan trombosit pada kolagen.ADP (adenosin
difosfat) kemudian dilepaskan oleh trombosit kemudian ditambah dengantromboksan
A2 menyebabkan terjadinya agregasi (penempelan trombosit satu sama lain).Proses aktivasi trombosit ini terus terjadi sampai
terbentuk sumbat trombosit, disebut jugahemostasis primer.3.Setelah itu dimulailah kaskade koagulasi (lihat
gambar.1) yaitu hemostasis sekunder,diakhiri dengan pembentukan fibrin.
Produksi fibrin dimulai dengan perubahan faktor Xmenjadi faktor Xa. Faktor X
diaktifkan melalui dua jalur, yaitu jalur ekstrinsik dan jalur intrinsik.
Jalur ekstrinsik dipicu oleh tissue factor/tromboplastin. Kompleks
lipoproteintromboplastin selanjutnya bergabung dengan faktor VII bersamaan
dengan hadirnya ionkalsium yang nantinya
akan mengaktifkan faktor X. Jalur intrinsik diawali oleh keluarnya plasma
atau kolagen melalui pembuluh darah yang rusak dan mengenai kulit. Paparankolagen yang rusak akan mengubah faktor XII menjadi
faktor XII yang teraktivasi.Selanjutnya
faktor XIIa akan bekerja secara enzimatik dan mengaktifkan faktor XI.
Faktor XIa akan mengubah faktor IX menjadi faktor IXa.4.faktor IXa
akan bekerja sama dengan lipoprotein trombosit, faktor VIII, serta ion kalsiumuntuk mengaktifkan faktor X menjadi faktor Xa.5.faktor
Xa yang dihasilkan dua jalur berbeda itu akan memasuki jalur bersama. Faktor Xaakan berikatan dengan fosfolipid trombosit, ion
kalsium, dan juga faktor V sehinggamembentuk
aktivator protrombin.6.Selanjutnya senyawa itu akan mengubah protrombin
menjadi trombin. Trombin selanjutnyaakan mengubah fibrinogen menjadi fibrin
(longgar), dan akhirnya dengan bantuan fakor
VIIa dan ion kalsium, fibrin tersebut menjadi kuat. Fibrin inilah yang akan
menjeratsumbat trombosit sehingga menjadi kuat.7.Selanjutnya apabila sudah tidak
dibutuhkan lagi, bekuan darah akan dilisiskan melalui proses fibrinolitik.
Proses ini dimulai dengan adanya proaktivator plasminogen yangkemudian dikatalis menjadi aktivator
plasminogen dengan adanya enzim streptokinase,kinase jaringan, serta faktor
XIIa. Selanjutnya plasminogen akan diubah menjadi plasmindengan bantuan enzim seperti urokinase. Plasmin
inilah yang akan mendegradasifibrinogen/fibrin
menjadi fibrin degradation product
Gangguan hemostasis (perdarahan abnormal) dapat disebabkan oleh beberapa
hal dibawah ini:
1. Kelainan vaskuler
Kelainan vaskuler adalah
sekelompok kelompok keadaan heterogen, yang ditandaiuoleh mudah memar dan
perdarahan spontan dari poembuluh darah kecil. Kelainanyang mendasari terletak
pada pembuluh darah itu sendiri atau dalam jaringan ikatperivaskular. Pada
keadaan dseperti ini, uji penyaring standart member hasil normal.Masa
perdarahan normal, uji hemostasis lain juga normal. Kelainan vaskular
initerdapat dua jenis yakni herediter yang berupa Telangiektasia hemoragik
herediter,serta kelainan jaringan ikat. Jenis yang lain adalah Defek vaskular
didapat .2. Trombositopenia Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah
trombosit kurang dari 100.000/mm3.Biasanya ditandai dengan purpura kulit
spontan, perdarahan mukosa, danperdarahan berkepanjangan setelah trauma.
Beberapa penyebab trombositopeniaantara lain:(1)Kegagalan produksi trombosit
.Ini merupakan penyebab tersering trombositopeniayang biasanya juga merupakan
bagian dari kegagalan sumsum tulang generalisataPenekanan megakarisit selektif
dapat disebabkan oleh toksisitas obat atau infeksivirus.(2)Peningkatan
destruksi trombosit, Hal ini dibagi menjadi beberapa jenis yakni:a.Trombositopenia
imun,termasuk di dalamnya ITP, karena infeksi, purpurapascatranfusi,
Trombositopenia imun karena diinduksi obat,b.Purpura trombositopenia
trombotikc.Koagulasi intravaskular diseminata,(3)Distribusi trombosit
abnormal,(4)Kehilangan akibat dilusi, yakni berupa transfuse masif darah simpan
pada pasiendengan perdarahan.3. Gangguan koagulasiBisa karena herediter maupun
didapat, yang umumnya menggangu faktor-faktorkoagulasi.a.Herediter : hemofilia
A dan hemofilia B
b.Didapat : defisiensi vitamin K
dan penyakit hati4.Gangguan fungsi trombositDibagi menjadi dua jenis,
yakni:a.Didapat1) karena obat anti trombosit seperti
aspirin,2).hiperglobulinemia,3).kelainan mieloproliferatif dan mielodisplastik
, serta4)Uremia.b.Kelainan herediter1) Trombastenia,2)Sinsrom Bernard
soulier,3) Penyakit penyimpananKELAINAN KOAGULASI
•Hemofili
A•Hemofili
B•Kekurangan vit
K (II,VII, IX, XI)Ganggan fungsi hati•
DICAdanya tissue factor (endotoxin, kerusakan jaringan dll)TF aktivasi
koagulasi diikuti aktifasi fibrinolitik bergantian.Trombositopeni, APTT, PPT,
TT memanjang, fibrinogen turun, FDP <•Anti koagulan
sirkulasi (IgG)
AIDS, SLE,•Penyakit HatiSintesis fibrinogen, protrombin, V,
VII, IX, X, XIGangguan absorbsi dan metabolisme vit K, Splenomegali ->
squestrasiPEMERIKSAAN LABHEMOFILIA
Clotting time memanjang•APTT memanjang
Kadar Faktor VII menurun pada
hemophilia A dan faktor IX menurun pada hemophilia BDIAGNOSIS DARI HASIL LAB
PADA HEMOFILIA•Clotting time memanjang, Bleeding time normal•APTT memanjang, PPT normal
SUMBER:http://www.scribd.com/doc/85024313/MEKANISME-HEMOSTASIS
Langganan:
Postingan (Atom)