Minggu, 02 Desember 2012

TOKSIKOLOGI

Toksikologi adalah studi tentang efek samping bahan kimia pada organisme hidup. Ini adalah studi tentang gejala, mekanisme, pengobatan dan deteksi keracunan, terutama keracunan orang.
Hubungan antara dosis dan efek terhadap organisme terkena adalah signifikansi tinggi dalam toksikologi. Kriteria utama mengenai racun kimia adalah dosis, yaitu jumlah paparan substansi.
Semua zat beracun di bawah kondisi yang tepat. Istilah LD 50 mengacu pada dosis zat beracun yang membunuh 50 persen dari populasi uji (biasanya tikus atau pengganti lainnya ketika kekhawatiran tes toksisitas manusia).
LD 50 estimasi pada hewan tidak lagi diperlukan untuk pengajuan peraturan sebagai bagian dari paket pra-klinis pembangunan.
Hubungan konvensional (eksposur lebih sama dengan risiko yang lebih tinggi) telah ditantang dalam studi endokrin.
Ada berbagai subdisiplin khusus dalam bidang toksikologi yang menyangkut beragam aspek kimia dan biologis dari daerah ini.
Sebagai contoh, toxicogenomics melibatkan menerapkan pendekatan profil molekul untuk studi toksikologi.
Daerah lainnya termasuk toksikologi Perairan, toksikologi Kimia, Ekotoksikologi, toksikologi lingkungan, toksikologi forensik, dan toksikologi medis.
Toksikologi kimia adalah suatu disiplin ilmu yang melibatkan studi tentang struktur dan mekanisme yang berhubungan dengan efek racun dari bahan kimia, dan meliputi kemajuan teknologi dalam penelitian yang berkaitan dengan aspek kimia toksikologi.
Penelitian di bidang ini sangat multidisiplin, mencakup kimia komputasi dan kimia sintetik, proteomik dan metabolomik, penemuan obat, metabolisme obat dan mekanisme aksi, bioinformatika, kimia bioanalytical, biologi kimia, dan epidemiologi molekuler.

SUMBER: http://www.news-medical.net/health/Toxicology-What-is-Toxicology-%28Indonesian%29.aspx

MEKANISME HEMOSTASIS


Urutan mekanisme hemostasis dan koagulasi dapat dijelaskan sebagai berikut:1.Segera setelah pembuluh darah terpotong atau pecah, rangsangan dari pembuluh darahyang rusak itu menyebabkan dinding pembuluh berkontraksi sehingga dengan segeraaliran darah dari pembuluh darah yang pecah akan berkurang (terjadi vasokontriksi).2. Setelah itu, akan diikuti oleh adhesi trombosit, yaitu penempelan trombosit pada kolagen.ADP (adenosin difosfat) kemudian dilepaskan oleh trombosit kemudian ditambah dengantromboksan A2 menyebabkan terjadinya agregasi (penempelan trombosit satu sama lain).Proses aktivasi trombosit ini terus terjadi sampai terbentuk sumbat trombosit, disebut jugahemostasis primer.3.Setelah itu dimulailah kaskade koagulasi (lihat gambar.1) yaitu hemostasis sekunder,diakhiri dengan pembentukan fibrin. Produksi fibrin dimulai dengan perubahan faktor Xmenjadi faktor Xa. Faktor X diaktifkan melalui dua jalur, yaitu jalur ekstrinsik dan jalur intrinsik. Jalur ekstrinsik dipicu oleh tissue factor/tromboplastin. Kompleks lipoproteintromboplastin selanjutnya bergabung dengan faktor VII bersamaan dengan hadirnya ionkalsium yang nantinya akan mengaktifkan faktor X. Jalur intrinsik diawali oleh keluarnya plasma atau kolagen melalui pembuluh darah yang rusak dan mengenai kulit. Paparankolagen yang rusak akan mengubah faktor XII menjadi faktor XII yang teraktivasi.Selanjutnya faktor XIIa akan bekerja secara enzimatik dan mengaktifkan faktor XI. Faktor XIa akan mengubah faktor IX menjadi faktor IXa.4.faktor IXa akan bekerja sama dengan lipoprotein trombosit, faktor VIII, serta ion kalsiumuntuk mengaktifkan faktor X menjadi faktor Xa.5.faktor Xa yang dihasilkan dua jalur berbeda itu akan memasuki jalur bersama. Faktor Xaakan berikatan dengan fosfolipid trombosit, ion kalsium, dan juga faktor V sehinggamembentuk aktivator protrombin.6.Selanjutnya senyawa itu akan mengubah protrombin menjadi trombin. Trombin selanjutnyaakan mengubah fibrinogen menjadi fibrin (longgar), dan akhirnya dengan bantuan fakor 
 
VIIa dan ion kalsium, fibrin tersebut menjadi kuat. Fibrin inilah yang akan menjeratsumbat trombosit sehingga menjadi kuat.7.Selanjutnya apabila sudah tidak dibutuhkan lagi, bekuan darah akan dilisiskan melalui proses fibrinolitik. Proses ini dimulai dengan adanya proaktivator plasminogen yangkemudian dikatalis menjadi aktivator plasminogen dengan adanya enzim streptokinase,kinase jaringan, serta faktor XIIa. Selanjutnya plasminogen akan diubah menjadi plasmindengan bantuan enzim seperti urokinase. Plasmin inilah yang akan mendegradasifibrinogen/fibrin menjadi fibrin degradation product
Gangguan hemostasis (perdarahan abnormal) dapat disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini:
1. Kelainan vaskuler
Kelainan vaskuler adalah sekelompok kelompok keadaan heterogen, yang ditandaiuoleh mudah memar dan perdarahan spontan dari poembuluh darah kecil. Kelainanyang mendasari terletak pada pembuluh darah itu sendiri atau dalam jaringan ikatperivaskular. Pada keadaan dseperti ini, uji penyaring standart member hasil normal.Masa perdarahan normal, uji hemostasis lain juga normal. Kelainan vaskular initerdapat dua jenis yakni herediter yang berupa Telangiektasia hemoragik herediter,serta kelainan jaringan ikat. Jenis yang lain adalah Defek vaskular didapat .2. Trombositopenia Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3.Biasanya ditandai dengan purpura kulit spontan, perdarahan mukosa, danperdarahan berkepanjangan setelah trauma. Beberapa penyebab trombositopeniaantara lain:(1)Kegagalan produksi trombosit .Ini merupakan penyebab tersering trombositopeniayang biasanya juga merupakan bagian dari kegagalan sumsum tulang generalisataPenekanan megakarisit selektif dapat disebabkan oleh toksisitas obat atau infeksivirus.(2)Peningkatan destruksi trombosit, Hal ini dibagi menjadi beberapa jenis yakni:a.Trombositopenia imun,termasuk di dalamnya ITP, karena infeksi, purpurapascatranfusi, Trombositopenia imun karena diinduksi obat,b.Purpura trombositopenia trombotikc.Koagulasi intravaskular diseminata,(3)Distribusi trombosit abnormal,(4)Kehilangan akibat dilusi, yakni berupa transfuse masif darah simpan pada pasiendengan perdarahan.3. Gangguan koagulasiBisa karena herediter maupun didapat, yang umumnya menggangu faktor-faktorkoagulasi.a.Herediter : hemofilia A dan hemofilia B

b.Didapat : defisiensi vitamin K dan penyakit hati4.Gangguan fungsi trombositDibagi menjadi dua jenis, yakni:a.Didapat1) karena obat anti trombosit seperti aspirin,2).hiperglobulinemia,3).kelainan mieloproliferatif dan mielodisplastik , serta4)Uremia.b.Kelainan herediter1) Trombastenia,2)Sinsrom Bernard soulier,3) Penyakit penyimpananKELAINAN KOAGULASI
•Hemofili
 A•Hemofili
 B•Kekurangan vit K (II,VII, IX, XI)Ganggan fungsi hati
DICAdanya tissue factor (endotoxin, kerusakan jaringan dll)TF aktivasi koagulasi diikuti aktifasi fibrinolitik bergantian.Trombositopeni, APTT, PPT, TT memanjang, fibrinogen turun, FDP <•Anti koagulan sirkulasi (IgG)
AIDS, SLE,•Penyakit HatiSintesis fibrinogen, protrombin, V, VII, IX, X, XIGangguan absorbsi dan metabolisme vit K, Splenomegali -> squestrasiPEMERIKSAAN LABHEMOFILIA
Clotting time memanjang•APTT memanjang
Kadar Faktor VII menurun pada hemophilia A dan faktor IX menurun pada hemophilia BDIAGNOSIS DARI HASIL LAB PADA HEMOFILIA•Clotting time memanjang, Bleeding time normal•APTT memanjang, PPT normal



SUMBER:http://www.scribd.com/doc/85024313/MEKANISME-HEMOSTASIS